Jakarta, Bau kaki tak sedap disebabkan oleh infeksi jamur akibat kaki yang terlalu lembab karena sering berkeringat. Salah satu cara menghindarinya adalah dengan mengganti kaos kaki setiap hari.

Namun bagi orang yang memang mudah berkeringat atau memiliki keringat berlebih, mengganti kaos kaki setiap hari saja tidak cukup. dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK dari D&I Skin Centre Denpasar mengatakan ada trik khusus untuk menghindari bau kaki bagi orang yang mudah berkeringat. Apa itu?

“Ketika istirahat, buka sepatu dan kaos kakinya. Lalu keringat di kakinya di-lap sampai kering. Taburkan bedak anti bakteri jika perlu,” tutur dr Nyoman ketika dihubungi detikHealth, Selasa (3/6/2014).

Kaki menurut dr Nyoman merupakan salah satu bagian tubuh yang rentan terserang infeksi jamur, terutama daerah antara jari manis dan jari kelingking. Pasalnya, secara anatomis memang kedua jari tersebut cukup rapat, sehingga sangat mudah lembap.

Sementara itu, dr Eddy Karta SpKK dari EDMO Clinic Jakarta mengatakan bahwa meski sepele, mengganti kaos kaki setiap hari ternyata juga harus dilakukan agar kaki tak selalu berbau tak sedap. Pasalnya tingkat kelembapan udara di Indonesia termasuk tinggi.

“Untuk itu disarankan mengganti kaos kaki setiap hari dan menggunakan kaos kaki yang berbahan menyerap keringat. Perlu diperhatikan sebelum mengenakan kaos kaki, kaki harus dalam keadaan betul-betul kering. Beberapa bedak yang bersifat anti-bakteri juga dapat ditaburkan sebelum menggunakan kaos kaki. Ini akan membantu mengurangi bau kaki tersebut,” tutur dr Eddy kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Nah, selain mengganti kaos kaki setiap hari dan melap keringat yang ada di kaki, berikut beberapa tips mudah lainnya untuk membantu mengatasi masalah bau kaki:

1. Cuci kaki dengan air hangat secara teratur
2. Pilih bahan kaos kaki yang menyerap keringat
3. Hindari sepatu dengan bahan plastik dan usahakan untuk melepas sepatu tiap kali ada kesempatan
4. Hilangkan kulit mati di telapak kaki dengan menggunakan batu apung
5. Beri kesempatan kaki untuk ‘bernapas’, yaitu dengan berjalan tanpa alas kaki atau mencopot alas kaki sesering mungkin